KIT MIL-MEAL By Sumibi Express

icon_blog

News

icon_cart

Keranjang

bagaimana memulainya
Search
icon_blog

News

icon_cart

Cart

icon_blog

News

icon_cart

Cart

Tahukah kamu bahwa negara kita merupakan salah satu negara penghasil sampah makanan terbesar di dunia selain Arab Saudi dan Amerika Serikat? Bayangkan saja, menurut kajian Kementerian PPN/Bappenas, sampah makanan yang terbuang di Indonesia pada 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun.

Ironisnya, selain merugikan ekonomi yang mencapai Rp 213-551 triliun per tahunnya, jumlah limbah tersebut mampu membantu mengatasi isu kelaparan dan kekurangan pangan di negara kita, persisnya menghidupi 28 juta atau 11% dari penduduk di Indonesia. Tingkat kelaparan Indonesia sendiri berada lagi-lagi di peringkat ketiga se-Asia Tenggara.

Tidak berhenti sampai di sana, sampah makanan yang merupakan sampah organik turut berkontribusi terhadap perusakan lingkungan dan pemanasan global, tepatnya lewat 50-55% gas metana dan 45% gas CO2 yang menambah akumulasi gas rumah kaca di atmosfer.

Apa sesungguhnya sampah makanan itu? Sampah makanan/limbah pangan atau yang disebut juga food waste . Makanan siap konsumsi ini bisa berupa bahan yang sudah diolah ataupun yang belum diolah. Berdasarkan kajian, sayuran merupakan makanan yang paling banyak dibuang (31%), diikuti nasi (20%), daging (11%), produk susu (10%), dan ikan (10%).

Sampah makanan tidak terjadi pada tingkat konsumsi saja, tetapi juga distribusi. Contoh mudahnya adalah produk makanan yang expired dari pasar tradisional hingga supermarket. Sedangkan pada tingkat konsumsi, sumber terbesarnya bukanlah dari restoran, melainkan rumah tangga. Kebiasaan seperti tidak menghabiskan makanan hingga membeli makanan yang tidak disukai adalah contoh yang berkontribusi akan hal tersebut. Jadi bisa dibilang, perubahan terkecil yang bisa kita lakukan adalah dari diri dan rumah sendiri.

 

BACA JUGA:
Salmon Steak With Shimeji Miso Mayo Sauce & Baked Potato Gratin

 

Jadi, bagaimana cara kita meminimalisasikan limbah pangan?

1. Reduce

  • Mengurangi konsumsi berlebihan dan memasak dalam porsi dan jumlah sesuai kebutuhan.
  • Membuat perencanaan matang sebelum membeli sesuatu dan berbelanja sesuai kebutuhan.
  • Memperhatikan bahan makanan mudah rusak serta penyimpannya.
  • Menerapkan aturan FIFO ‘First in First out’.
  • Membuat meal plan atau berlangganan preplan meal.

2. Reuse

  • Simpan makanan sisa dengan baik untuk dimakan di lain waktu.
  • Mendonasikan makanan kepada yang membutuhkan atau LSM, NGO, dan badan-badan serupa lainnya terkait limbah pangan.

3. Recycle

  • Mengolah sampah menjadi kompos atau bahkan biogas.

Kemudian, apa saja sih kontribusi Kit Mil Meal dalam menyikapi food waste ini?

Kit Mil-Meal sebagai layanan home delivery preplan meal kit turut mengambil andil dalam upaya mengurangi sampah makanan dengan berbagai cara mulai dari bahan makanan yang sudah sesuai porsi, packaging yang dapat di daur ulang hingga proses memasak yang singkat.

 

Menu lezat yang kami kirimkan untuk kamu memang mengusung gagasan home cook, tapi kamu tidak perlu lagi repot-repot dalam memikirkan bahan makanan, bumbu, porsi, dan segala kerepotan yang ikut serta dalam proses memasak. Porsi Kit Mil-Meal juga sudah disusun sedemikian rupa dengan pas oleh chef handal agar bisa membuat kamu puas dan kenyang tanpa berlebihan hingga menghasilkan sampah makanan yang dibuang sia-sia.

Kit Mil-Meal berharap untuk bisa berkontribusi dengan baik tidak hanya untuk pengalaman kuliner kamu, tetapi juga kesehatan, dan tentunya kelangsungan dan kelestarian bumi kita. Ayo, kita mulai bersama-sama membantu bumi tempat kita tinggal dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih baik lagi dari hal yang terkecil!

Bagikan Artikel Ini

TOP NEWS KIT MIL-MEAL

ARTIKEL

Bagikan Artikel Ini

Subscribe untuk mendapatkan update artikel Resep, News & lainnya

ARTIKEL RESEP TERBARU

Gratis poin Sumibi Rewards untuk member baru!